Galery

Dapatkan Paket Hemat Pernikahan 3 In One

1. Liputan Foto & Video prosesi Pernikahan
2. Foto & Video Prewedding
3. Undangan Fullcolour

rincian :
- 2 album foto ekslusive prosesi pernikahan uk 8Rs
- 1 album foto ekslusive prewedding
uk 8Rs
- 2 keping dvd (video)
- 2 foto 20R plus bingkai
- 1 banner prewedding
- slide foto LCD proyektor
- Undangan 500 Lbr (fullcolour)

Rabu, 30 April 2014

Tips fotografer liputan pernikahan


1. Foto portrait dan group Portrait

Di acara pernikahaan, fotografter dituntut untuk bisa foto portrait/orang dan mengendalikan cahaya dengan baik. Jika ada kesempatan, pilihlah latar belakang yang menarik tapi tidak terlalu mengganggu pandangan dari subjek utama (orangnya). Kalau bisa hindari pemakaian lampu kilat secara langsung karena cahaya langsung dari flash sifatnya keras dan menyilaukan orang yang difoto.

Sama halnya dengan mengendalikan lampu video (halogen). Hindari menyinari subjek secara langsung. jika Ada yang memakai kacamata, pantulannya akan menutupi mata (glare). Sebaiknya lampu kilat/video dipantulkan ke langit-langit dulu sehingga kualitas cahaya lebih halus.

Foto keluarga merupakan tradisi setelah resepsi. Sekilas foto ini bagus. Tapi setelah diperiksa secara seksama, ada pantulan/glare di kacamata pengantin pria. Ini akibat dari sinar lampu video(halogen) yang diarahkan secara langsung

2. Menyeimbangkan lampu kilat dengan lingkungan

Keterampilan yang penting dalam fotografi pernikahan adalah mengetahui dasar fotografi dan dasar lighting. Merupakan bencana kalau sang fotografer hanya bisa mengunakan mode AUTO. Mengendalikan lampu kilat di mode manual juga sangat penting. Seringkali saya melihat fotografer yang mengunakan merek flash yang tidak semerek dengan kameranya. Yang tidak semerek biasanya penghitungan AUTO/TTLnya tidak akurat. Sehingga fotografer harus mengendalikan kekuatan flash dengan mode manual.

Di dalam kondisi cahaya yang kurang baik, jangan ragu untuk mengunakan ISO yang tinggi seperti ISO 1600 dan bahkan ISO 6400. Memang, foto di ISO tinggi tidak begitu bagus, tapi hasil cetak ISO tinggi kamera digital generasi sekarang itu sangat baik. Saya pernah cetak besar (20×30″) foto ISO 1600 dan pernah cetak foto ukuran 10R dengan ISO 6400 hasilnya masih sangat baik.

Acara wedding bukan hanya milik pengantin saja, tapi juga kerabat dan tamu-tamu lainnya. Foto ini menggambarkan keceriaan tamu. Untuk membuat foto seperti ini, keterampilan menyeimbangkan cahaya yang jatuh ke subjek dan juga latar belakang sangat penting. Jika tidak, latar belakang terlalu gelap, atau orang-orangnya terlalu gelap.

3. Timing dan komposisi yang bercerita

Tugas yang paling berat bagi fotografer wedding adalah memotret saat yang tepat dengan sudut pengambilan dan komposisi yang tepat. Untuk mendapatkan foto yang momennya bagus, kita harus rajin mengantisipasi dan selalu siap sedia. Kesabaran juga sangat penting. Tidak ada artinya foto berturut-turut layaknya mengunakan senapan mesin jika momennya tidak bagus. Daripada 1000-2000 foto yang biasa-biasa saja, lebih baik 100-200 foto yang timingnya pas.

Momen yang tepat ditambah dengan komposisi yang bagus, akan membuat foto lebih kuat lagi. Komposisi yang baik adalah komposisi yang selain subjek fotonya menarik, latar belakangnya juga mendukung. Subjek foto dan latar belakang seakan-akan bercerita tentang apa yang terjadi malam itu dengan jelas dan menarik.

4. Editing dan manajemen foto (post processing)

Tidak semua foto perlu di edit habis-habisan. Menguasai proses editing bagi saya perlu misalnya untuk mengkoreksi terang gelap, warna, distorsi lensa, kroping dan kontras. Saya berupaya tidak terlalu mengubah warna dan isi foto supaya hasilnya tetap bisa mencerminkan kejadian pada saat itu. Sehingga 10 tahun kedepan, saya berharap pengantin, keluarga dan tamu bisa mengingat keadaan saat itu dengan mudah. Sekitar 95% foto saya lakukan dengan Adobe Photoshop Lightroom (versi terbaru 4.2).
Pengantin wanita terlihat bahagia menatap pengantin pria. Di latar belakang, orang tua dan saudara dari pengantin bernyanyi di resepsi pernikahan

Untuk jadi fotografer pernikahan tidak mudah bukan? Tapi juga tidak terlalu sulit.
Saya belum berencana membuka kelas liputan fotografi wedding dalam waktu dekat, tapi untuk yang ingin belajar, saya available untuk privat.

Jumat, 29 Maret 2013

Tema Foto Prewedding

Foto pre wedding sekarang sudah seperti keharusan bagi sapa aja yang akan menikah. Tidak cuma buat dipajang di undangan tapi juga buat dipajang di galeri pesta pernikahan serta menjadi kenangan pribadi pasangan tersebut. Supaya kenangan terlihat lebih indah, pasti pengen fotonya beda dari yang lainnya kan?! Anda bisa coba ide Tema pre weddig berikut ini…

HOBI DAN MINAT
Telusurilah hobi dan minat anda berdua. Misal kalo anda hobi traveling, pemotretan bisa dilakukan di tempat yang pernah dikunjungi dan yang paling berkesan. Bisa yang menyimpan kenangan khusus seperti ketika pertama kali dia melamar anda.

PROFESI ANDA DAN PASANGAN
Mengambil dari ide ini ok juga lho! Misal, jika anda berprofesi sebagai arsitek, latar dari foto dapat berupa gedung yang sedang anda bangun atau konstruksi sebuah bangunan. Dengan konsep yang matang dan pose yang unik, pasti hasilnya juga lain daripada yang lain.

KENANGAN MASA LALU
Foto pre wedding anda bisa berupa perjalanan cinta anda berdua. Kalau cinta anda berdua berawal dari 1 kampus yang sama, pemotretan bisa diambil dengan latar kampus anda, lengkap dengan anda yang berdandan seperti dulu ketika masih menyandang status mahasiswa. Anda bisa mengingat kenangan yang paling indah pada saat anda pertama kali bertemu dengan pasangan anda sebagai posenya. Dijamin seru! Tapi anda harus pede karena yang pasti untuk mendapatkan feel kampus, tentunya pemotretan dilakukan pada hari kerja dimana perkuliahan berjalan. Anda tertantang?!

TEMPAT NONGRONG FAVORIT

Banyak tempat pemotretan yang memungut biaya mahal? Jangan khawatir, itu bukan halangan untuk mendapatkan foto pre wedding yang unik. Coba ingat-ingat tempat favorit anda dan pasangan untuk makan bareng atau hanya sekedar mengobrol menghabiskan waktu. Jangan khawatir jika itu sebuah rumah makan kecil di sudut kota. Dengan kejelian sang fotografer dan ekspresi anda, sebuah foto akan terlihat bercerita.

SUASANA SEHARI-HARI
Suasana sehari-hari membuat anda bisa bergaya suka-suka. Ekspresi spontan anda dan pasangan membuat hasil foto sangat berbicara. Fotografer akan mengambil secara candid sehingga ekspresi anda akan lebih terlihat.

AREA PUBLIK
Lokasi pemotretan bisa di tempat-tempat yang tidak biasa. Misalnya di tengah padatnya lalu lintas, di dalam busway, pasar kaget malam hari, halte, jembatan penyebrangan atau bahkan di Mall. Foto dengan ide ini sangat menarik dan membutuhkan keahlian fotografer juga keberanian anda dan pasangan untuk berpose dan berekspresi di area publik.

TEMPOE DOELOE
Memperhatikan detail sangatlah penting jika anda mengambil tema ini agar keseluruhan suasana pada saat itu terasa. Nggak hanya pakaian anda dan pasangan, latar foto dan properti yang mendukung haruslah dipersiaokan dengan matang.

ADOPSI FILM FAVORIT
Anda dapat mengambil judul film favorit anda berdua atau film yang mempunyai kenangan tentang anda berdua. Misalnya film yang anda tonton untuk pertama kalinya. Anda dapat meminjam kostum karakter film di toko yang khusus menyewakan kostum film. Soal pose anda bisa mempelajarinya dari poster atau kembali menonton film tersebut dengan pasangan anda, sambil mengenang kembali saat indah itu.

Makin bingung dengan banyaknya pilihan tema foto pre wedding?? Tenang… Sebelum akhirnya anda memutuskan suatu tema foto sebaiknya anda harus sepakat mengenai konsep foto. Misal indoor atau outdoor. Outdoor memang lebih menarik dan banyak dipilih karena ruang gerak lebih bebas, rileks, lebih natural dan fokus foto tidak jatuh pada anda karena ada background foto. Tapi biaya dan usaha yang lebih besar juga.

Jangan lupa juga bahwa foto pre wedding itu nanti juga dipajang di pesta pernikahan anda. Untuk itu sebaiknya disesuaikan dengan dekorasi pesta sehingga tidak terjadi tumpang tindih tema pernikahan.

Anda buka tipikal yang narsis dan doyan difoto? Lebih baik pilih tema foto yang natural. Karena kekuatan foto ini terletak dari adanya interaksi yang harmonis diantara anda berdua.

Jika anda dan pasangan tidak merasa fotogenik? Tenang… Ini bisa disiasati. Berposelah senyaman mungkin. Saat pengambilan gambar anda bisa saling melempar joke dan berkomunikasi seperti biasa. Berusahalah seolah-olah hanya anda yang berada di tempat itu. Tunjukkan rasa sayang anda melalui tatapan mata dan sentuhan-sentuhan kecil. Ingatlah kenangan-kenangan indah anda ketika dulu awal kisah cinta anda yang penuh warna.

Tema apapun yang anda pilih semua haruslah disesuaikan dengan pribadi anda berdua. Ini pernikahan anda, anda lah yang akan menjadi raja dan ratu sehari. Semua perhatian akan jatuh kepada anda, untuk itu bebaskan pikiran anda dan buatlah foto pre wedding yang kamu banget!!

Senin, 09 Juli 2012

TIPS MEMILIH JASA FOTO PRE WEDDING

Prewedding adalah bagian dari proses panjang sebuah pernikahan yang sakral. Meskipun berbagai pendapat menyatakan “larangan” bagi foto prewedding mungkin kita coba lihat beberapa sisi positifnya bahwa terkadang manusia itu lebih mudah mendapatkan pesan melalui apa yang dilihat atau yang disaksikannya ketimbang apa yang didengarnya.

Foto adalah 100% visual dan video adalah 50% audio50% video artinya lebih berimbang bagi proses penyampaian pesan. Ada yang beranggapan bahwa proses sebuah pernikahan nantinya tidaklah mungkin berjalan datar, pasti ada lika liku nya dimana akan ada gelombang badai yang menghiasi perjalanan tersebut, dan ketika emosi mulai memuncak terkadang memandang foto prewedding lebih memberikan pesan mengingatkan betapa cantiknya atau gantengnya pasangan hidup kita, indahnya masa kebersamaan dulu, indahnya saling mengerti dan saling berbagi dulu.

Foto prewedding juga mulai menjadi TREND bagi masyarakat saat ini, lalu bagaimanakah bila anda ingin membuat foto-foto prewedding?? berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat keputusan…..

Pilihlah fotografer yang berkualitas baik dan terutama yang dapat memahami keinginan anda. Sebaiknya diskusikan dengan calon pasangan anda apa saja konsep yang akan ditampilkan, lalu sampaikan kepada fotografer. Jika memang “Blank” barulah minta saran dari fotografer tentang konsepnya mungkin dengan cara meminta contohnya. Sedapat mungkin konsep yang akan ditampilkan mewakili perjalanan anda berdua sehingga “pesan” yang dimaksud pada artikel diatas lebih memungkinkan dialami.

Dalam menentukan konsep ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Konsep Lokasi pemotretan Wardrobe Make up Transportasi Waktu pemotretan Ekspresi Properti

 1. KONSEP : ini yang paling penting karena tema dan sebagainya akan terpaut pada hal ini….seperti redaksi diatas , 2. Diskusikan konsep kepada fotografer anda, sebagai contoh : muslim , Kebaya, casual, sporty, leisure dsb.  3. Lokasi pemotretan: penting sekali diperhatikan karena menyangkut biaya. setiap lokasi memiliki charge yang berbeda sehingga hal ini juga menjadi bahan perhitungan dalam menentukan perhitungan biaya.Pertimbangkan juga konsep anda…karena ada beberapa konsep yang mungkin lebih cocok di STUDIO namun bila anda memaksakan di outdoor mungkin akan berbeda kesan dan kualitasnya.Wardrobe atau kostum yang akan digunakan. Hal ini juga penting namun lebih penting lagi mencocokan dengan konsep yang ada. Akan sedikit janggal mungkin bila anda menggunakan gaun long dress tapi foto disawah :) ) tapi sekali lagi tidak ada salah atau benar yang ada hanyalah kreatifitas. 4. Make up. Ini penting sekali mengingat foto yang akan diambil adalah foto yang berkonsep dan professional, sayangkan ? kalo wajah anda pucat atau berkeringat padahal lokasi dan bajunya udah oke?? meskipun hal tersebut bisa diedit namun akan lebih baik bila objek fotonya memang sudah sangat rapi tentunya foto yang dihasilkan akan jauh lebih baik. kalau anda bisa merias diri anda sendiri dengan baik woww tentunya akan sangat bijak dan menghemat banyak biaya…tapi kalo memang sulit namun anda punya budget lebih …maka make up artist jawaban yang tepat, diskusikan type makeup nya dengan fotografer anda supaya sesuai konsep dan terlihat natural diwajah anda. 5. Transportasi : nah ini juga penting kalau anda memaksakan lokasi yang benar benar eksotis namun jaraknya di ujung dunia sementara anda belum memiliki kendaraan yang bisa menjangkaunya dengan nyaman maka hal ini juga berpengaruh terhadap waktu pemotretan yang habis terbuang dijalan dan mungkin mood anda ketika sampai di lokasi sudah berubah…sekali lagi diskusikan hal ini dengan fotografer anda cara win win solution supaya semuanya berjalan dengan baik. 6. Waktu pemotretan : ini point yang penting. waktu pemotretan yang dimaksud adalah hari yang dipilih untuk melaksanakan proses pengambilan gambar sebaiknya jangan dihari sabtu atau minggu…lho kenapa??? karena umumnya tempat2 atau lokasi prewedd yang tersebar dijakarta umumnya itu-itu juga sehingga terkadang sering mengalami antrian yang cukup panjang sehingga menyebabkan mood objek dan fotografer bisa berubah….mungkin bisa diupayakan anda mengambil cuti satu hari dihari kerja sehingga memperkecil kemungkinan ANTRI tadi. Memang harus berkorban…toh ini untuk BIG MOMENT milik anda juga bukan?? coba bayangkan anda pre wedding foto ditontonin dan ditungguin orang lain yang antri??? masih bisa santai? bisa berekspresi bebas??? Bisa mencoba banyak koreo?? hihihi 7. EKSPRESI : ini super penting !!! sejago apapun fotografer anda kalo ekspresi anda kaku yaahhh hasil foto ga bisa bohong….ya kaku juga , coba relax dan konsentrasi ikuti arahan koreo dari penata gaya atau fotografer anda kalau dibilang senuym yaahhh senyum yang ikhlas, kalo dibilang tatapan wibawa yah coba berwibawa….sedikit sandiwara anda memberikan arti yang dalam t
erhadap hasil foto anda….Nah sekarang tahu kan kenapa model bayarannya mahal ??? hehe 8. PROPERTI : ini bisa diadakan namun jika menjadi kesulitan maka sebaiknya tidak perlu dipaksakan..property ini seperti selendang, payung dsb . Biasanya fotografer punya beberapa property namun kalo yang sangat specifik mungkin harus anda sendiri yang menyiapkannya. selebihnya semua tergantung kreatifitas dan kepiawaian fotografer anda. SELAMAT BERPREWEDDING RIA……

Kamis, 03 Mei 2012

Tips Ringan Foto Prewedding

Foto-foto pra-pernikahan (pre-wedding) kini semakin banyak digemari oleh pasangan-pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan. Foto pre wedding umumnya dibuat sebagai sebuah karya seni yang akan meninggalkan kesan indah, unik, dan bercitarasa pribadi. Selain dikemas dalam bentuk album yang kelak layak dijadikan pajangan yang enak dipajang dan dibuka-buka di meja tamu (coffee table), beberapa foto pre-wedding juga dicetak besar untuk dipajang di area resepsi pernikahan. Sebagai karya seni yang diharapkan indah dan bercitarasa pribadi, pengambilan foto-foto prewedding memerlukan perencanaan yang cermat agar kelak hasil karya foto tersebut layak pajang baik di acara resepsi maupun di meja tamu. Berikut ini beberapa tips ringan sebelum menjalani sesi foto pre-wedding. 01. Tentukan Konsep Album Foto Maksudnya adalah mau dijadikan bentuk seperti apa album yang kita inginkan. Contoh-contoh konsep untuk sebuah album foto di antaranya : * sekadar kumpulan foto indah dengan lokasi indah (seperti album foto konvensional) * konsep sebuah ceritera sebagaimana skenario film atau sinetron * konsep kalender yang dapat menggambarkan perubahan suasana dari musim ke musim * konsep komik dengan word balloons berisi kalimat-kalimat lucu * konsep majalah di mana ada halaman muka, pengantar redaksi, halaman isi, berbagai halaman rubrik * dan konsep-konsep lain sesuai imajinasi pasangan pre-wedding 02. Tentukan Tema Foto Tema mengacu kepada nuansa (suasana dan setting) yang ingin dimunculkan dari karya foto. Beberapa contoh tema misalnya: etnik (Javanese, Minang, Chinese, Arabic, Sundanese), kolonial, masa remaja, oriental, horror, wild western (seperti film-film koboi), casual, office environment, futuristik, luar angkasa, gurun pasir, hutan Amazon, dan sebagainya sesuai imajinasi pasangan pre-wedding. 03. Pilih Kostum dan Lokasi Pemilihan tema di atas sangat penting karena akan menentukan langkah selanjutnya yakni pemilihan kostum dan lokasi pemotretan. Banyak lokasi di Indonesia tersedia untuk mendukung berbagai tema yang diinginkan. Banyak tempat di kota-kota besar juga menyediakan jasa penyewaan kostum untuk berbagai tema tersebut. Jika bingung dengan tema dan daya imajinasi sedang mentok, tema casual yang ringan bisa dijadikan pilihan terakhir 04. Pilih Fotografer yang Tepat Ketiga tips di atas merupakan langkah awal yang sebaiknya dilakukan pasangan pre-wedding. Langkah selanjutnya adalah memilih fotografer yang cocok untuk keperluan sesuai tema. Jika tema yang dipilih menuntut banyak pemotretan di studio dengan menggunakan berbagai efek pencahayaan buatan, maka fotografer dengan spesialis outdoor kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Sebaliknya, jika sesi pemotretan akan banyak dilakukan di luar ruangan dengan kondisi alam yang mendekati ekstrim (misal sangat panas, sangat dingin, sangat basah, dll), maka pilihlah fotografer yang memang tangguh dan handal untuk kondisi-kondisi semacam itu. Demikianlah sekadar tips agar karya foto pre wedding memiliki nilai lebih.

Senin, 12 Maret 2012

Teknik Memotret Model ( Outdoor )

Untuk memotret model di luar ruangan, ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan oleh para fotografer pemula, antara lain :

1. Gunakan kamera pada posisi ZOOM agar model bisa berada agak jauh dari anda.

2. Jangan menggunakan lensa pada posisi Wide Angle ( lensa lebar ) karena ada akan efek distorsi, model terlihat lebih lebar.

3. Bila memotret model di luar ruangan, usahakan mencari waktu saat sinar matahari masih soft ( 8-10 pagi hari atau 3-5 sore hari ). Hal ini ditandai dengan bayangan di bawah kelopak mata atau hidung serta leher tampak lembut.

4. Gunakan teknik pencahayaan samping, dimana cahaya datang dari sisi kiri atau kanan model.

5. Untuk mengantisipasi sisi model yang tidak terkena cahaya, anda bisa menggunakan teknik fill in light (cahaya pengisi). Teknik fill in light yang sederhana adalah menggunakan kertas putih atau kain putih sebagai reflektor ( media pantul cahaya matahari )

6. Untuk model dengan ukuran tubuh sedang, posisikan kamera pada tengah tengah frame serta tingginya sejajar dengan model.

7. Untuk model dengan ukuran tubuh lebih gemuk atau lebar, usahakan mengambil posisi agak serong kira atau kanan agar model terlihat lebih kurus.

8. Untuk pemotretan model luar ruangan, pilihkan lokasi yang tidak begitu rame dan latar belakang yang lembut sehingga model menjadi tampak dominan. Pemilihan warna background pun diusahakan menghindari warna merah karena warna ini cenderung membuat warna kulit lebih pucat atau bahkan kebiru – biruan.

9. Penjiwaan oleh model sangatlah penting karena akan mempengaruhi aura dari foto yang dihasilkan, usahakan membuat model merasa nyaman dan rileks, umumnya ini akan didapat setelah 30 menit pemotretan.

10. Komunikasi yang baik penting dilakukan agar model tidak kehilangan mood, seperti menyampaikan pose yang kurang bagus, sebaiknya dibangkitkan saja rasa percaya diri sang model dengan berkata “Ok..”, “Bagus..”, “Great.. next pose please… ”

Sabtu, 05 Maret 2011

8 Langkah sebelum memotret

Berbeda dengan pendapat yang popular, foto yang bagus bukan di dapat karena keberuntungan, tapi lebih ke pengambilan keputusan. Banyak hal yang perlu di pikirkan sebelum membuat sebuah foto. Untuk pemula, sulit rasanya harus memikirkan begitu banyak langkah. Tapi dengan latihan yang berkesinambungan, saya yakin kita akan dapat melakukannya secara alami.
1. Temukan subjek yang menarik

Cobalah untuk memilih subjek yang menarik, misalnya di jalan-jalan yang sibuk, usahakan mengambil foto potret dari orang, sebuah bangunan, mobil atau sebuah aktifitas. Berhati-hatilah untuk tidak memasukkan terlalu banyak elemen dalam foto tersebut. Terlalu banyak detail akan membuat orang yang melihat foto menjadi bingung tentang apa yang ingin Anda sampaikan.
2. Kualitas dan arah cahaya

Mengetahui kualitas dan arah cahaya sangat memperngaruhi suasana foto. Secara umum, ada tiga jenis cahaya

Cahaya yang keras (hard light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif kecil / terkonsentrasi. Misalnya: cahaya matahari, lampu kilat kamera, senter.

Cahaya (soft light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif besar. Contohnya soft box, reflektor, permukaan langit-langit.

Yang terakhir adalah cahaya yang menyebar (diffused light). Cahaya model ini berasal dari sumber cahaya yang relatif sangat besar. Misalnya langit di saat mendung atau tertutup awan.

Arah cahaya (depan, belakang, samping, atas, bawah) juga merupakan aspek yang penting untuk memberikan kesan tertentu. Perhatikan baik-baik arah dan kualitas cahaya.

3. Komposisi

Langkah pertama dalam membuat komposisi yang baik adalah memulai dari memilih latar belakang. Latar belakang yang bersih / polos adalah langkah awal yang baik. Kemudian posisikan subjek dalam lapisan-lapisan. Aturlah sedemikian rupa sehingga komposisi foto terlihat menarik.

Jika Anda baru memulai fotografi, Anda selalu bisa mempelajari rumus-rumus komposisi sebagai acuan. Banyak aturan komposisi yang bisa membantu Anda membuat komposisi yang menarik seperti rule of thirds, golden rasio, skala dan lain-lain.
4. Pilih bukaan / aperture

Bukaan lensa menentukan berapa banyak cahaya yang masuk ke bodi kamera. Bukaan juga mengatur kedalaman fokus (depth of field). Semakin besar bukaan lensa, semakin tipis kedalaman fokus dan sebaliknya. Kita harus menentukan apakah foto yang kita ambil memiliki kedalaman fokus yang tipis atau dalam.

Secara umum untuk foto potret, kita ingin kedalaman fokus yang tipis sehingga potret tersebut terlihat lebih artistik, sehingga bukaan yang kita pilih seharusnya besar. Tapi kalau kita foto pemandangan, kita biasanya ingin semua elemen dalam foto terlihat jelas dan fokus, maka bukaan yang kita pilih seharusnya kecil.
5. Pilih kecepatan rana / shutter speed

Kemudian, kita harus menentukan apakah kita mau membekukan subjek foto, atau merekam pergerakan subjek. Bila kita ingin membekukan subjek, kita harus dengan mengeset shutter speed dengan teliti.

Untuk mencegah blur karena tangan + kamera kita bergoyang, kita juga harus mengikuti aturan 1 / ukuran fokal lensa. Kemudian kita amati berapa cepat subjek foto bergerak. Subjek foto yang bergerak dengan kecepatan tinggi membutuhkan kecepatan rana yang sangat cepat.
6. Memilih lensa dan fokal lensa yang optimal

Tidak semua lensa itu menghasilkan hasil yang sama. Ada lensa lebar, lensa standard dan lensa telefoto. Setiap fokal lensa memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Lensa lebar memberikan kesan dimensi, distorsi, dan kedalaman fokus yang dalam. Di lain pihak, lensa telefoto membuat foto menjadi dua dimensi (efek kompresi), membuat kedalaman fokus menjadi tipis dan membesarkan subjek yang jauh.

Cobalah foto dengan lensa yang berbeda-beda dan fokal lensa yang berbeda-beda untuk semakin memahami efek-efek yang ditimbulkan tiap-tiap lensa.
7. Tentukan ekposur yang optimal

Kamera biasanya menentukan secara otomatis ekposur yang optimal. Tapi kadang setting yang dibuat kamera tidak sesuai dengan keinginan kita. Misalnya, bila kita ingin membuat foto low key (foto yang bernuansa gelap) atau high key (foto bernuansa terang), kita harus mengatur setting kamera sendiri supaya optimal.

Tentukan setting eksposur kamera tergantung dari hasil akhir yang Anda visualisasikan dengan mode manual atau gunakan fungsi kompensasi ekposur, saat mengunakan setting otomatis atau semi otomatis (P,S,A)
8. Timing

Putuskan juga apakah waktu dalam pengambilan gambar penting atau tidak. Untuk foto still life (subjek tidak bergerak), timing mungkin tidak terlalu penting. Tapi untuk candid terutama foto olahraga, timing menjadi sangat penting. Bila demikian, berlatihlah untuk bisa mengambil foto dengan timing yang tepat. Latihan antisipasi, kesabaran dan kuasailah kamera/alat fotografi Anda sehingga bisa mengambil foto dengan timing yang optimal.

Tips membuat foto yang indah dan cantik

Sebagian besar dari kita bertujuan membuat foto yang indah dan cantik. Jika kita lihat foto-foto yang beredar di internet seperti foto model, fashion, wedding, dan iklan, biasanya terfokus pada keindahan atau kecantikan.

Lalu bagaimana kita bisa membuat foto yang indah? Tentunya kita harus mempelajari apa yang dipersepsikan indah dan cantik oleh orang-orang kebanyakan.

Dalam sebuah riset di bidang psikologi, didapatkan bahwa orang-orang cenderung menyukai foto yang terang dan kontrasnya tinggi. Selain itu biasanya orang-orang menyukai foto yang kaya warna, seperti pemandangan alam, sunset dan sunrise.

Orang-orang juga menyukai foto yang terlihat tajam, sehingga perdebatan antara lensa atau merek kamera yang mana yang membuat foto lebih tajam selalu ramai di forum-forum fotografi.

Di dalam foto portrait (foto orang), sebagian orang pun menyukai foto model yang cantik. Wajah yang cantik biasanya memiliki bentuk yang simetri dan proporsional. Wajah yang cantik juga memiliki kulit yang bebas jerawat atau bintik-bintik pada wajah dan tentunya mulus. Maka dari itu, banyak fotografer mengunakan pengolah gambar untuk memuluskan wajah manusia yang biasanya tidak sempurna.

Di foto portrait wanita, biasanya orang-orang menyukai model yang tinggi semampai dengan kaki yang panjang, pinggang yang ramping tapi berukuran dada yang besar. Sedangkan untuk pria, orang-orang menyukai dada dan perut yang berotot, tinggi dan berbahu lebar.

Tapi hati-hati juga karena setiap daerah dan budaya berbeda-beda. Misalnya saja, di Indonesia, wanita cantik itu berkulit putih seperti bule, sedangkan di negeri barat, malah kulit yang kecoklat-coklatan atau sawo matang justru lebih cantik daripada kulit pucat. Maka dari itu bule-bule suka ke pantai untuk “menggosongkan kulit mereka.”
Membuat foto cantik itu gak sesukar yang dibayangkan:

1. Komposisi foto yang baik
2. Pengunaan / penempatan sumber cahaya/lighting yang tepat untuk menonjolkan hal-hal yang indah dan menutupi hal yang kurang indah
3. Penguasaan digital imaging untuk membuat gambar lebih cantik lagi (tapi awas berlebihan!)
4. Less is more : Fokus ke yang cantik & indah saja
5. Cari pemandangan atau orang yang cantik untuk di foto
6. Kuasai dasar fotografi dan pengunaan lensa yang tepat
7. Perhatikan harmoni dan keseimbangan : Warna, tekstur dan hubungan antara subjek dan latar belakang perlu dipertimbangkan.

Nah gampang kan membuat foto yang cantik dan indah? Tapi fotografi bukan terbatas hanya membuat foto yang cantik dan indah saja. Fotojurnalisme misalnya, justru sengaja menghindari yang cantik-cantik dan indah-indah. Malahan mencari kondisi kehidupan yang kurang baik, misalnya korban perang, gempa bumi dan lain-lain.

Ada pula human interest yang fokus kepada adegan-adegan dan realita kehidupan yang alami. Selain itu ada fotografer yang memfokuskan untuk mengabadikan hal-hal yang sering dijumpai sekitar rumah. Meski bagi sebagian orang akan menganggap fotografi yang tidak indah dan tidak cantik membosankan, tapi dengan komposisi dan pencahayaan tertentu, foto bisa terlihat lebih menarik.